Jumat, 04 Maret 2016

Agama dan Masyarakat

  • Pendahuluan
Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka  prilaku  manusia dalam  hidupnya  tidak  akan  berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif.Pengertian agama dan masyarakat itu sendiri merupakan suatu konsep pembelajaran yang di dalamnya menyirat keterkaitan kahidupan dengan konsep ajaran Islam. Agama di Indonesia terdiri dari keanekaragaman, ada Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan masih banyak bermacam - macam kepercayaan. Semuanya menjadi hidup yang berdampingan, saling toleransi, saling menghormati antara satu yang lain begitu menyenangkan. Tetapi di akhir-akhir ini mulai menguat soal isu-isu keagamaan yang muncul ke permukaan, di mulai dari konflik internal sendiri di dalam agama tertentu maupun  antar agama. Hal-hal yang seperti inilah yang seharusnya mendapatkan perhatian serius dan cepat tanggap oleh pemerintah untuk menyelesaikannya.Ini sangat riskan sekali jika terlambat untuk tidak cepat di atasi.Perlu kita ketahui agama di Indonesia mencerminkan kepribadian seseorang yang menganutnya, jika diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari – hari serta kehidupan bermasyarakat sangatlah kuat, kebersamaan, pengorbanan dan banyak hal yang masih terkandung di dalamnya. Tak terbayangkan apa jadinya jika masalah yang sangat sensitive ini terlambat di atasi, lambat laut semakin menambah kesemrawutan masalah yang ada di Indonesia.
  • Rumusan Masalah
Dari pendahuluan di atas, dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :1. Apa pengertian agama dan masyarakat?2. Apa fungsi dan peran agama dalam masyarakat ? 3. Apa tipe-tipe Kaitan Agama dalam Masyarakat ?
  • Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, kita dapat mengetahui tujuan penulisan sebagai berikut.

1. Untuk memahami pengertian agama dan masyarak.
2. Untuk memahami fungsi dan peran agama dalam masyarakat.
3. Uuntuk memahai tipe-tipe Kaitan Agama dalam Masyarakat.




PEMBAHASAN

  • Agama dan Masyarakat
Agama menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata “agama” berasal dari bahasa sanksekerta yang berarti tradisi , sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti mengikat kembali. Maksudnya dengan bereligi seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.Masyarakat sebagai terjemahan istilah society adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.  Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.Telah kita ketahui Indonesia memiliki banyak sekali budaya dan adat istiadat yang juga berhubungan dengan masyarakat dan agama. Dari berbagai budaya yang ada di Indonesia dapat dikaitkan hubungannya dengan agama dan masyarakat dalam melestraikan budaya. Sebagai contoh budaya Ngaben yang merupakan upacara kematian bagi umat hindu Bali yang sampai sekarang masih terjaga kelestariannya. Hal ini membuktikan bahwa agama mempunyai hubungan yang erat dengan budaya sebagai patokan utama dari masyarakat untuk selalu menjalankan perintah agama dan melestarikan kebudayaannya. Selain itu masyarakat juga turut mempunyai andil yang besar dalam melestarikan budaya, karena masyarakatlah yang menjalankan semua perintah agama dan ikut menjaga budaya agar tetap terpelihara.Selain itu ada juga hubungan lainnya,yaitu menjaga tatanan kehidupan. Maksudnya hubungan agama dalam kehidupan jika dipadukan dengan budaya dan masyarakat akan membentuk kehidupan yang harmonis, karena ketiganya mempunyai keterkaitan yang erat satu sama lain. Sebagai contoh jika kita rajin beribadah dengan baik dan taat dengan peraturan yang ada, hati dan pikiran kita pasti akan tenang dan dengan itu kita dapat membuat keadaan  menjadi lebih baik seperti  memelihara  dan  menjaga  budaya kita agar tidak diakui oleh negara lain. 
  • Fungsi dan Peran Agama dalam Masyarakat
Dalam hal fungsi, masyarakat dan agama itu berperan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat yang tidak dapat dipecahakan secara empiris karena adanya keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. Oleh karena itu, diharapkan agama menjalankan fungsinya sehingga masyarakat merasa sejahtera, aman, stabil, dan sebagainya. Agama dalam masyarakat bisa difungsikan sebagai berikut :
  • Fungsi edukatif.Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran dengan perantara petugas-petugasnya (fungsionaris) seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam, guru agama dan lainnya, baik dalam upacara (perayaan) keagamaan, khotbah, renungan (meditasi) pendalaman rohani, dsb. 
  • Fungsi penyelamatan.Bahwa setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup sekarang ini maupun sesudah mati. Jaminan keselamatan ini hanya bisa mereka temukan dalam agama. Agama membantu manusia untuk mengenal sesuatu “yang sakral” dan “makhluk teringgi” atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya. Sehingga dalam yang hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan. Agama sanggup mendamaikan kembali manusia yang salah dengan Tuhan dengan jalan pengampunan dan Penyucian batin. 
  • Fungsi pengawasan sosial (social control)Fungsi agama sebagai kontrol sosial yaitu :
    • Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat.
    • Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral (yang dianggap baik)        dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari system hokum Negara modern.
  • Fungsi memupuk Persaudaraan.Kesatuan persaudaraan berdasarkan kesatuan sosiologis ialah kesatuan manusia-manusia yang didirikan atas unsur kesamaan.
    • Kesatuan persaudaraan berdasarkan ideologi yang sama, seperti liberalism, komunisme, dan sosialisme.
    • Kesatuan persaudaraan berdasarkan sistem politik yang sama. Bangsa-bangsa bergabung dalam sistem kenegaraan besar, seperti NATO, ASEAN dll.
    • Kesatuan persaudaraan atas dasar se-iman, merupakan kesatuan tertinggi karena dalam persatuan ini manusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja melainkan seluruh pribadinya dilibatkan dalam satu intimitas yang terdalam dengan sesuatu yang tertinggi yang dipercayai bersama. 
  • Fungsi transformatif.Fungsi transformatif disini diartikan dengan mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat.

Sedangkan  menurut Thomas F. O’Dea menuliskan enam fungsi agama dan masyarakat yaitu:
  1. Sebagai pendukung, pelipur lara, dan perekonsiliasi.
  2. Sarana hubungan  transendental  melalui  pemujaan dan upacara Ibadat.
  3. Penguat norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada.
  4. Pengoreksi fungsi yang sudah ada.
  5. Pemberi identitas diri.
  6. Pendewasaan agama.   

  • Tipe-Tipe Kaitan Agama dalam Masyarakat
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan dua tipe, meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secra utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954) :
  1. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyrakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya :
    1. Agama memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nilai masyarakat secra mutlak.
    2. Dalam keadaan lain selain keluarga relatif belum berkembang, agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
  2. Masyarakat praindustri yang sedang berkembang.Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi darpada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap mayarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.

  • Kelesarian Agama dalam Masyarakat
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, kemudian lahir pemikiran-pemikiran yang berlandaskan pada pemikiran sekuler seperti pemikiran Max Weber yang mengatakan bahwa pada masyarakat modern agama akan lenyap karena pada masyarakat modern dikuasai oleh teknologi dan birokrasi. Tetapi pemikiran tersebut itu belum terbukti dalam kurun waktu terkhir ini. Sebagai contoh yang terjadi di negara-negara komunis seperti Rusia, RRC, Vietnam yang menerapkan penghapusan agama karena tidak sesuai dengan ideologi negara tersebut, tetapi beberapa orang berhasil mempertahankan agama tersebut, bahkan umat beragama semakin meningkat. Dengan mengirasionalkan agama bahwa agama adalah sesuatu yang salah dalam pemikiran, tetapi dengan sendirinya umat beragama dapat berpikir dan mengetahui apa yang dipikirkan mengenai agama. Sehingga umat beragama dapat memahami apa arti sebuah agama dam manfaatnya.Karena semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang demikian dinamis, teori-teori lama kemudian mengalami penyempurnaan dan revisi. Bukan pada tempatnya membandingkan kebenaran ilmu pengetahuan dengan kebenaran yang diperoleh dari informasi agama. Pemeluk agama meyakini kebenaran agama sebagai kebenaran yang bersifat kekal, sementara kebenaran ilmu pengetahuan bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan kemampuan pola pikir manusia. Ilmu pengetahuan sendiri sebenarnya bisa menjadi bagian dari penafsiran nilai-nilai agama. Sepertia yang dikatakan David Tracy bahwa ilmu pengetahuan itu mengandung dimensi religious, karena untuk dapat dipahami, dan diterima diperlukan keterlibatan diri dengan soal Ketuhanan dan agama.


  • Contoh Kasus dan Opini
KOMPAS - Sebanyak 40 peneliti dari sejumlah negara melakukan penelitian fenomena kebangkitan agama di Asia Tenggara. Meningkatnya ekspresi beragama di sejumlah negara ini dinilai memberi pengaruh besar pada kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat dikawasan.sumber: http://cetak.kompas.com/read/2011/01/07/03470288/Kebangkitan.Agama.Bawa.Pengaruh.Besaropini : kebangkitan agama memang sangat berpengaruh terhadapa suatu negara. sebab akan terjadinya satu kesatuan yang sangat indah. hal ini akan semakin indah bila kita juga menghormati orang orang yang berbeda agamanya. hidup rukun selamanya.

  • Kesimpulan
Dari isi diatas dapat disimpulkan bahwa agama dan masyarakat saling berkaitan. Masyarakat pada umumnya memeluk agama yang dipercaya masing-masing. Agama memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat dan agama merupakan pedoman hidup bagi masyarakat. Dengan adanya agama, kita diajarkan berbagai macam hal, salah satunya yaitu menjaga keharmonisan umat manusia dengan cara saling menghargai satu sama lain. Sebagai masyarakat yang memeluk suatu agama sebaiknya dapat memahami apa arti sebuah agama dan manfaat dari agama itu.
  • Referensi
    • http://www.slideshare.net/tgk.anas/agama-dan-masyarakat
    • http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/
    • http://eliana-hubunganagamadanmasyarakat.blogspot.com/
    • http://bennydaniarsa.blog.fisip.uns.ac.id/2011/03/13/agama-dan-masyarakat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar