Jumat, 04 Maret 2016

Permasalahan Sosial Dalam Perkembangan Individu dan Keluarga

Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat. Maka dari itu manusia adalah makhluk sosial.


Pengertian individu Menurut Dr. A. Lysen, individu berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari berbagai aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.



Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.



Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.



Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, diantaranya :

  • Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
  • Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
  • Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi, diantaranya :

  • Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.
  • Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
  • Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun
  • Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun

Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam perkembangan nya dalam individu sering di kenal dengan primary group.  Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam kepribadian nya dalam masyarakat.



Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankannya adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.



Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Sebagai gejala yang universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga, diantaranya :

  • Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengiakt suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
  • para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk sautu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja
  • Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan
  • Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas. 

Dalam keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan yagn harus dilakukan itu biasanya disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakn didalam atau oleh keluarga itu. Macam-macam fungsi keluarga adalah
  • Fungsi biologis

    Keluarga meneruskan keturunan sebelumnya untuk mewarisi generasi sebelumnya dan memberi perhatian terhadap seluruh anggota keluarga.
  • Fungsi Pendidikan Keluarga mendidik, menyekolahkan, dan mengayomi anak-anaknya untuk mempersiapkan masa depan anaknya.
  • Fungsi EkonomiKeluarga mencari penghasilan untuk anggota keluarganya yang umumnya dikerjakan oleh seorang ayah atau ibu. Keluarga menafkahi individu-individu dalam keluarga agar kebutuhan terpenuhi.
  • Fungsi Keagamaan Keluarga menanamkan keyakinan yang mereka anut sebagai pegangan dalam hidup di dunia dan sebagai bekal untuk hidup setelah dunia.
  • Fungsi SosialKeluarga mengajarkan aturan dan cara hidup dalam masyarakat agar diterima menjadi anggota masyarakat yang baik.


Masalah sosial muncul dari berbagai kekurangan dari manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis dan kebudayaan.

Faktor ekonomi : biasanya berupa kemiskinan , pengangguran, dan sebagainya.
Faktor biologis : biasanya berupa penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
Faktor psikologis : biasanya berupa penyakit syaraf, aliran sesat, dan sebagainya. 
Faktor budaya : biasanya berupa perceraian, kenakalan remaja , dan sebagainya.  

Dan keluarga merupakan asal dasar permulaan hidup manusia, karenanya bila terjadi masalah dalam keluarga tentunya akan mempengaruhi keadaan sosial dari anggota keluaganya. contoh dari masalah-masalah sosial terjadi dalam keluarga antara lain :
  • Permasalahan perceraian orang tuaPermasalahan perceraian orang tua merupakan salah satu masalah sosial dalam keluaga yang cukup banyak terjadi dilingkungan kita saat ini. Masalah ini akan lebih menekan keadaan sosial dari anak-anak nya dalam keluarga. Anak yang ayah dan ibunya berpisah biasanya akan selalu menyendiri atau terkadang anak menjadi susah dikendalikan, alhasil anak-anak dari keluaga tersebut akan lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan yang berada disekitarnya. Contoh : Bani adalah anak dari keluarga yang orang tuanya berpisah. Karena hal itu  Bani lebih sering diluar rumah dibandingkan dengan dirumahnya. Sampai-sampai ia membenci orang tuanya. Ia lebih percaya dengan temannya dibandingkan orang tuanya sehingga ia terbawa dengan temannya, ia mulai mengikuti temannya seperti merokok. Dan pada akhirnya ia ikut-ikutan temannya mencoba narkoba sampai akhirnya ia kecanduan narkoba. Dari contoh tersebut dapat  kita simpulkan bahwa perceraian orang tua merupakan masalah sosial keluarga yang sangat mempengeruhi mental anak sehingga menjadi lemah dan kehilangan akal sehatnya. Solusi : Oleh sebab itu, orang yang mengalami seperti ini harus diberikan perhatian khusus sehingga tidak terjebak dalam lingkungan sosialnya yang negatif.
  • Permasalahan Harmonisasi keluargaHarmonisasi Keluarga merupakan masalah sosial dalam keluarga. Hal ini tidak jauh berbeda dengan perceraian orang tua. Ketidak harmonisan membuat anggota keluarga tidak betah berkumpul bersama keluarga bahkan hingga tidak betah terhadap rumahnya sendiri. Sehingga keluarga tersebut lebih senang aktivitas personalnya diluar rumah. permasalahan sosial ini tentunya akan mempengaruhi keadaan mental dan psikis anggota keluarga tersebut terlebih lagi anak-anak. Anak-anak akan merasa tertekan dan merasa kurang betah bahkan membenci keluarganya. contoh: Pangki merupakan anak tunggal dari pengusaha kaya. Namun sayangnya dirumahnya ia hanya mendapatkan pertengkaran-pertengkaran dari orang tuanya, alhasil ia kekurangan orang tuanya. Setiap ia bersama orang tuanya ia hanya mendapatkan amarahnya saja. Akhirnya Pangki pun stress dan kabur keluar rumah, ia mengikuti ajakan teman-temanya yang negatif. dan akhirnya ia moralnya menjadi rusak dan tak terkendali lagi. Dari contoh diatas seseorang dari keluarga yang tidak harmonis akan kekurangan perhatian dan kasih sayang. Solusi : Oleh karenanya orang dalam masalah sosial tersebut harus mendapatkan arahan dan kasih sayang yang positif dari lingkungannya.
  • Permasalahan PerekonomianMasalah Perekonomian merupakan salah satu faktor yang memicu masalah sosial dalam keluarga. Keadaan ekonomi yang kurang menentu kadang membuat seluruh anggota keluarga tersebut  bertindak secara tidak rasional dan menghilangkan nilai moralnya. contohnya : Redy seorang anak dari keluarga yang bercukupan. Namun pada suatu hari ia ingin mengupgrade komputernya. Setelah itu ia meminta pada orang tuanya, namun sayang orang tuanya akhirnya menolaknya dengan alasan hal tersebut tidak terlalu mendesak namun Redy memaksa. Namun akhirnya ia hanya mendapatkan amarah orang tuanya yang sudah kelelahan mecari uang. akhirnya Redy mencuri uang orang tuanya secara diam-diam untuk membeli apa yang dia inginkan. Dari contoh tersebut walaupun tidak secara langsung masalah terjadi dalam keluarga namun salah anggota keluarga akan merasakan suatu tekanan sehingga ia akan berbuat tanpa berfikir dengan jernih. Solusi : Oleh karena itu orang yang mengalami permsalahan ekonomi harus merencanakan dan berkomunikasi dengan baik kepada anggta keluarga tentang permasalahan tersebut dengan baik dan bijaksana.
  • Kenakalan Remaja

    Keinginan untuk melawan (misalnya dalam bentuk radikalisme, delinkuensi,dsb), dan sikap apatis (misalnya penyesuaian yang membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua). Dampak dari kenakalan remaja ini adalah merugikan fisik dan mental bagi diri sendiri, membuat resah masyarakat, keberadaan masyarakat tidak dihargai dan pastinya akan mendapatkan dampak buruk terhadap keluarga yang bersangkutan. Solusi : Oleh sebab itu Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja dan perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.



Pemecahan Masalah Sosial




Ada metode-metode yang bersifat preventif dan represif. Metode yang preventif jelas lebih sulit dilaksanakan karena harus didasarkan pada penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Metode represif lebih banyak digunakan. Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, baru diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi masalah sosial, tidaklah semata-mata melihat aspek sosiologis, tetapi juga aspek-aspek lainnya. Dengan demikian, diperlukan suatu kerja sama antara ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi tadi (secara interdisipliner). 



Dari rangkuman diatas, kita pahami bahwa Masalah sosial adalah suatu gejala abnormal yang sering terjadi dilingkungan masyarakat. Dan memiliki dampak bagi kehidupan masyarakat. Tetapi hal ini bisa diantisipasi dan diatasi apabila kita lebih memahami dan mengenal akan hal-hal dan masyarakat disekitar kita. 





========================================================================


Special Thanks to Reference :

  • siberianhaska.blogspot.com/2012/10/permasalahan-sosial-dalam-ruang-lingkup.html
  • http://www.slideshare.net/DharaniKassapa/ilmu-budaya-dasar
  • siberianhaska.blogspot.com/2012/10/permasalahan-sosial-dalam-ruang-lingkup.html
  • http://fuadbaskara.blogspot.com/2012/10/manusia-sebagai-mahluk-individu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar